Jakarta, Perpek Media – Isu dugaan lapangan sepak bola Pilar yang ingin dijadikan lapangan padel telah menyebar ke warga Kedoya Selatan, khususnya warga RW 03 Kedoya Selatan, Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Warga pun menolak keras rencana alih fungsi Lapangan Sepak Bola Pilar di lokasi tersebut menjadi arena padel.
Lapangan bola tersebut berlokasi tepatnya di Jl. Pilar Baru No.3 4, RT.4/RW.3, Kedoya Sel., Kec. Kb. Jeruk, Kota Jakarta Barat, Daerah Khusus Ibukota.
Sebelumnya, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta telah menolak rencana alih fungsi lapangan sepak bola Pilar Kedoya, Jakarta Barat, menjadi lapangan padel.
“Jadi, janganlah kita memprioritaskan bisnis dan pemasukan dengan mengikuti tren yang ada,” kata Anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta Yudha Permana saat rapat dengan Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) DKI Jakarta di Gedung DPRD DKI, Rabu (23/7/2025).
Yudha mengatakan bahwa rencana alih fungsi lapangan sepak bola di Kedoya, Jakarta Barat, telah menimbulkan gejolak di masyarakat, terutama di kalangan pengguna lapangan tersebut.
“Sekarang, sudah mulai terjadi friksi-friksi di lapangan, dengan pemasangan spanduk dan banner penolakan untuk pembangunan lapangan padel,” ujarnya.
Seorang warga RT 05 RW 03 bernama Iskandar (45) menyebutkan bahwa lapangan tersebut merupakan satu-satunya arena olahraga warga sekitar.
“Lapangan olahraga warga hanya ada di sini. Jika lapangan ini dijadikan padel, bagaimana warga bisa berolahraga?” kata Iskandar yang tengah jeda bermain bola pada Kamis (24/7/2025).
Menurut dia, padel adalah olahraga kelas menengah atas. Dengan dijadikannya lapangan bola RW 03 menjadi arena padel, maka akses warga akan semakin terbatas.

“Ya, kalau saya dan warga sini menolak keras. Di sini, warga bisa bermain bola setiap sore. Lapangan padel sudah ada dekat sini, jadi lapangan ini untuk warga saja,” kata Iskandar.
Bahkan, Anggota Komisi A DPRD DKI Jakarta, Inad Luciawati, menyatakan penolakan jika lapangan bola di Jalan Pilar Baru, Kedoya Selatan, Kebon Jeruk, Jakarta Barat dijadikan lapangan padel.
Inad menyarankan Pemprov DKI Jakarta selaku pemilik lahan tersebut untuk mengkaji secara detail rencana pengalihan lapangan bola di wilayah tersebut.
“Saya tidak setuju, apalagi sekarang lahan untuk lapangan sepak bola di Jakarta Barat sudah sangat sulit,” kata Inad Luciawati kepada wartawan, Jumat (25/7/2025).
“Jadi, jangan hanya mementingkan tren dan potensi pemasukan, sementara kebutuhan masyarakat diabaikan,” tambahnya.
“Jelas saya tidak setuju, ini harus segera dipertimbangkan, dan saya berharap Dinas Olah Raga lebih peka terhadap kepentingan dan kebutuhan masyarakat,” tuturnya.
Penolakan warga setempat terhadap rencana alih fungsi lapangan juga terlihat dari coretan mural di tembok luar lapangan bola RW 03.
Sejumlah tulisan seperti “Padel bukan gaya saya, Olahraga bukan hanya milik orang kaya, Rakyat kecil butuh ruang bersenang-senang, Jangan ganggu hobi kami, Jangan ganggu hiburan rakyat, dan sejumlah mural lainnya memenuhi satu sisi tembok luar lapangan. (*/AT)