Jakarta, Perpek Media – Berdzikir adalah salah satu cara efektif untuk mengingat dan memuji Allah SWT, serta meningkatkan iman dan ketenangan jiwa. Dengan berdzikir, kita dapat merasakan kehadiran Allah SWT dalam setiap aspek kehidupan kita.
Rasulullah SAW bersabda, “Perumpamaan orang yang mengingat Rabbnya dengan orang yang tidak mengingat Rabbnya seperti orang yang hidup dan orang yang mati.” (HR. Bukhari)
Berdzikir bisa dilakukan di mana saja dan kapan saja, tanpa harus berwudhu. Meskipun wudhu bukanlah syarat wajib untuk berdzikir, namun memiliki wudhu dapat menambah kekhusyukan dan kesucian dalam berdzikir.
Beberapa situasi ideal untuk berdzikir adalah:
- Setelah sholat: Berdzikir setelah sholat dapat membantu meningkatkan kekhusyukan dan memperoleh pahala. Rasulullah SAW bersabda, “Dua kalimat yang ringan diucapkan oleh lidah, tetapi berat dalam timbangan, dan dicintai oleh Ar-Rahman: Subhanallah wa bihamdihi, Subhanallahil ‘azim.” (HR. Bukhari)
- Saat berjalan: Berdzikir saat berjalan dapat membantu Anda tetap fokus dan mengingat Allah SWT. Allah SWT berfirman, “Dan sebutlah (nama) Tuhanmu dalam hatimu dengan merendahkan diri dan rasa takut, dan dengan tidak mengeraskan suara, di waktu pagi dan petang, dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang lalai.” (QS. Al-A’raf: 205)
- Di rumah: Berdzikir di rumah dapat membantu menciptakan suasana yang tenang dan damai. Rasulullah SAW bersabda, “Janganlah kamu menjadikan rumahmu seperti kuburan, karena setan itu lari dari rumah yang dibacakan surat Al-Baqarah di dalamnya.” (HR. Muslim)
Berikut beberapa contoh dzikir yang bisa Anda lakukan:
- Subhanallah (Maha Suci Allah)
- Alhamdulillah (Segala puji bagi Allah)
- Allahu Akbar (Allah Maha Besar)
- La ilaha illallah (Tidak ada Tuhan selain Allah)
Bagaimana ketika junub?
Al-Hafizh Ibnu Rajab rahimahullah dalam Fath Al-Bari-nya berkata, “Ini adalah dalil bahwa dzikir tidaklah terhalang karena hadats dan junub. Namun dalil yang menyatakan ‘Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam selalu berdzikir (mengingat) Allah pada setiap waktunya’ bukanlah dalil bahwa membaca Al-Qur’an itu boleh bagi orang yang junub. Karena dzikir karena disebut secara mutlak bukanlah yang dimaksudkan itu Al-Qur’an.”
Lalu bagaimana dengan orang yang junub sebelum tidur bolehkah membaca dzikir yang berisi ayat Al-Qur’an seperti ayat kursi, surah Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Naas? Syaikh Dr. Khalid Al-Mushlih hafizahullah, salah seorang murid senior Syaikh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin menyatakan masih bolehnya hal ini karena niatannya untuk berdzikir (bukan tilawah Al-Qur’an).
Dengan berdzikir, Anda dapat merasakan perubahan positif dalam diri dan meningkatkan hubungan dengan Allah SWT. Berdzikir juga dapat membantu Anda mengatasi stres dan kecemasan, serta meningkatkan ketenangan jiwa.
Jadi, mari kita mulai berdzikir dan merasakan kehadiran Allah SWT dalam setiap aspek kehidupan kita. Dengan berdzikir, kita dapat meningkatkan iman, ketenangan jiwa, dan hubungan dengan Allah SWT. (*/Red)